Pentingkah Remaja Memakai Peci

Pentingkah Remaja Memakai Peci

Sejarah Peci

Apakah penting bagi remaja memakai peci ? Jadi kita harus melihat asal muasal peci ini ada kaitannya dengan agama ataukah ini memang perintah dari Allah SWT. Peci sudah terkenal dan terpercaya di Indonesia. Ini terutama digunakan oleh pria Muslim dalam doa dan ibadah lainnya. Bahkan hiasan kepala sudah menjadi semacam identitas nasional bagi bangsa ini. Orang Indonesia dikenal dengan peci hitamnya, yang erat kaitannya dengan sejarah Indonesia.

Penggunaan peci ini sudah lumrah dalam kehidupan santri yang menuntut ilmu di pesantren. Hingga akhirnya cap menjadi identitas mutlak dalam kehidupan pesantren-pesantren, khususnya pesantren-pesantren salafi. Lambat laun, makna literal mulai berubah ketika Santri yang menyelesaikan “nyantri” (studi agama) mereka di pesantren bersentuhan dengan dunia luar.

Dari sejarah penggunaan dan penyebutan namanya, peci mencerminkan budaya Indonesia, sehingga tidak mengherankan jika setiap orang memakai peci, tidak peduli dari mana asalnya, apa agamanya, baik dalam bisnis. Jadi peci bukanlah simbol agama melainkan simbol budaya masyarakat Indonesia, khususnya suku Melayu pada umumnya.

Kaitan Peci dengan Ibadah

Pria Muslim memakai peci untuk menutupi kepala mereka dengan rambut mereka saat ruku saat berdoa. Maka menghindari batalnya shalat kepala adalah solusi untuk menghindarinya. Agama yang diciptakan Tuhan sebagai pedoman hidup manusia dalam menjalani kehidupannya.

Apakah peci itu budaya..? Kebudayaan adalah kebiasaan atau cara hidup manusia yang timbul dari cipta, rasa dan tujuan. Agama dan budaya saling mempengaruhi.

Salah satu tujuan besar masyarakat berbangsa dan bernegara adalah memelihara persatuan dan kesatuan serta membangun kehidupan bersama yang sejahtera bagi seluruh warga negara dan umat beragama.

Maka dari itu, peci sepertinya sudah menjadi ciri khas pria muslim di Indonesia, khususnya di kalangan Santri. Identitas muslim sangat mudah dikenali dari ciri-ciri yang digunakan, seperti peci. Nampaknya seorang muslim wajib mengenakan fitur ini dalam acara-acara keagamaan maupun dalam ibadah sehari-hari seperti shalat. Selain nilai tambah estetika (keindahan), norma sosial menilai bahwa pemakaian peci meningkatkan nilai-nilai kesopanan dan kewibawaan yang melekat.

Ini menunjukkan bahwa menutupi kepala adalah lebih utama. Penggunaan peci oleh para generasi muda juga sebagai bentuk pembelajaran dan sosialisasi serta dapat menunjukkan sifat dan jati diri seorang muslim.

Pemakaian peci ini lumrah dijumpai di kehidupan para santri yang mondok di pesantren. Hingga akhirnya, peci menjadi identitas mutlak dalam kehidupan pesantren, terutama pesantren-pesantren bernuansa salafi. Lambat laun, pemaknaan yang bersifat harfiyah mulai mengalami pergeseran manakala santri yang sudah menyelesaikan upaya “nyantri” (belajar agama)-nya di suatu pondok pesantren tersebut mulai bersentuhan dengan dunia luar. Bila dilihat dari sejarah pemakaian dan penyebutan namanya, peci mencerminkan kultur Indonesia Maka tak mengherankan bila dari manapun asalnya, agama apapun yang dianutnya, baik mereka kaum pergerakan, semuanya memakai peci. Jadi peci itu bukanlah simbol agama, tetapi merupakan simbol budaya bangsa Indonesia, khususnya bangsa Melayu pada umumnya.

Dalam hal ibadah

Laki-laki Islam mengenakan peci dengan maksud menutup kepala dari tertutupnya rambut disaat sujud ketika sholat. Maka untuk menghindari tidak sahnya shalat peci merupakan solusi untuk menghindari hal tersebut. Agama sebagai pedoman hidup manusia yang diciptakan oleh Tuhan, dalam menjalani kehidupannya.

Peci apakah budaya..?

Kebudayaan merupakan kebiasaan tata cara hidup manusia yang diciptakan dari hasil daya cipta, rasa dan karsanya. Agama dan kebudayaan saling mempengaruhi satu sama lain.

Salah satu agenda besar dalam masyarakat berbangsa dan bernegara adalah menjaga persatuan dan kesatuan dan membangun kesejahteraan hidup bersama seluruh warga negara dan umat beragama.

Dengan demikian peci memang seakan sudah menjadi ciri khas orang muslim laki-laki di Indonesia, utamanya kalangan santri. Identitas keislaman sangat mudah dikenali melalui atribut-atribut yang digunakan seperti halnya peci.

Sudah seakan menjadi suatu keharusan bagi seorang muslim untuk mengenakan atribut tersebut dalam acara-acara keagamaan dan juga dalam ibadah keseharian seperti ketika shalat. Selain menambah nilai estetika (keindahan), norma masyarakat menilai menggunakan peci memunculkan nilai kesopanan dan kewibawaan tersendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa menutup kepala itu lebih afdhal.  Pemakaian peci pada remaja juga sebagai pembelajaran dan pembiasaan serta dapat menunjukkan ciri khas dan identitas seorang muslim serta peci ini bukan hanya ciri khas dan ciri seorang muslim saja, tetapi peci ini juga sebagai identitas Bangsa Indonesia.

Post Comment