Nikah Sesuai Petunjuk Rasulullah

Nikah Sesuai Petunjuk Rasulullah

Nikah Sesuai Petunjuk Rasulullah

Puji syukur ke atas Allah Swt yang telah memberikan kita nikmat dan rahmat kesehatan badan sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang berbahagia ini shalawat beriringan salam pun tak lupa kita kirimkan ke atas pangkuan alam Nabi besar Muhammad Saw, yang mana oleh beliau yang telah membawa kita dari alam jahiliyah hingga ke alam islamiah dari alam kebodohan hingga ke alam yang berilmu pengetahuan,dan keatas keluarga nya nabi dan sahabatnya nabi yang telah membantu dan membela nabi ketika berdakwah,dan yang rela bertumpah darah demi tegaknya kalimat suci laailaahaillah muhammad rasulullah saw.

Dalam firman Allah disebutkan

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ 

”dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hambamu (budak) yang laki-laki dan hamba sahayamu yang wanita. Apabila mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dengan karunia-Nya; Allah maha luas (pemberiannya) dan maha mengetahui” (Q.S.24 An Nur.32). Sebagaimana dalam sabda Rasulullah juga ada disebutkan:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ منكُم الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barang siapa yang telah mampu hendaklah menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Namun jika belum mampu, hendaklah berpuasa, karena puasa akan menjadi perisai baginya”.(H.R. Bukhari-muslim). Setelah memahami hadis diatas bahwa sesungguhnya nikah sangatlah dianjurkan dan diperintah dalam agama sebagaimana yang tertulis dalam firman Allah dan haditsnya Nabi.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya sikah itu adalah sunnah Rasulullah maka lakukanlah sesuai ajaran yang telah dibawa Rasulullah, dan binalah rumah tanggamu dengan syariat Allah yang telah dibawa Rasulullah SAW. Sebagaimana rasulullah telah bersabda ”sunah itu sunahku siapa yang tak mengamalkan sunahku, bukan bagian dariku”. Menikahlah, karena saya merasa bangga dengan banyaknya jumlah bagian kalian di hadapan seluruh umat.

Allah juga akan menolong siapa diantara kamu yang menikah dengan menjaga kehormatanmu.

Sebagaimana rasulullah telah bersabda

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ

Artinya: “Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya”. Terbukti, ketika masyarakat zaman nabi muhammad saw mengikuti petunjuk dan ajaran nabi muhammad saw dalam menikah dan membina rumah tangga maka terbentuklah sebuah keluarga yang teladan, yang menilai bukan juri dan bukan pejabat besar namun yang memuji adalah Allah Swt,dengan disebut umat terbaik sebagaimana Allah telah berfirman 

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْن

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (Q.S.Al Imran:110)”. Semua itu harus disertai dengan beriman kepada Allah, dengan diyakini dengan hati dibuktikan dengan ucapan dan perbuatan dan melaksanakan yang telah diperintahkan Allah dan meninggalkan yang telah dilarang oleh Allah itulah masyarakat yang di puji Allah yaitu para sahabat nabi muhammad saw yang telah mengikuti ajaran nabi Muhammad saw islam itu diyakini dan diamalkan ikhlas hanya untuk Allah swt.

Dalam mengamalkan itu semua kita sudah diberi tau agar menjaga diri agar terhindar dari gangguan setan yang terkutuk. Dan nabi Muhammad saw juga telah memberikan petunjuk kepada kita.

Sebagaimana Rasulullah telah bersabda.

لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ⁣

“Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah”. semoga rumah-rumah kaum Muslimin terus terhiasi dengan lantunan-lantunan ayat suci al Quran, dan menjadikan generasi kita terus mendengar kalam Ilahi.

Dan dalam segala sesuatu agar anak kita tidak diganggu oleh setan,oleh karena itu nabi Muhammad saw memberi petunjuk kepada kita semua bagai mana cara berhubungan suami istri.

seandainya seseorang diantara kalian menjumpai istrinya dan ia mengucabkan

 بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

(Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami). Doa yang diajarkan rasulullah ini bisa membuat generasi kita terjauhi dari keburukan-keburukan syaithan. 

kemudian seperti apa bentuk masyarakat yang dipuji lagi oleh Allah,yang dipuji selain itu oleh Allah ialah mereka yang iri dengan orang lain namun bukan iri karena masalah dunia namun iri dalam berlomba lomba berbuat kebaikan mengharap pahala di akhirat nanti. Dan orang orang miskin pun iri terhadap orang kaya bukan karna hartanya, dan mereka tak memperotes taqdir, namun mereka minta jalan keluar kepada nabi bagaimana caranya agar kami dapat mengimbangi kebaikan orang kaya.

Selanjutnya adalah wanita yang kesempatannya tak sebanyak laki laki karena mereka ada saatnya haid, nifas, dan menyusui dan masih pula lebih cenderung baper hingga kemungkinan mereka tak terima kepada suami atau mudah dibawa perasaan. Maka masih pula diberi kesempatan untuk bisa bersaing dengan laki laki yang kesempatannya beribadah kepada Allah lebih banyak dan kekuatannya juga lebih banyak dari pada perempuan hingga wanita diberi prioritas agar bisa bersaing dalam kebaikan.

“jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktunya, juga berpuasa sebulan (dibulan ramadhan) serta betul betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar benar taat pada suaminya maka dikatakan pada wanita yang bersifat mulia ini” “masuklah kedalam syurga melalui pintu mana saja yang engkau suka”(H.R Ahmad 1:191 dan ibnu hibban 9:471). semoga dengan pernikahan bisa memudahkan kita mendapatkan keridhaan Allah Swt.

Peluang-peluang dan kesempatan-kesempatan yang telah diberikan kepada sahabat nabi baik suami maupun istri digunakan sebaik mungkin, sehingga dipuji oleh Allah swt sebagai umat yang terbaik

 

Post Comment