40 Tahun Sebelum Kenabian [ Sirah 6 ]

40 tahun sebelum kenabian

40 Tahun Sebelum Kenabian [ Sirah 6 ]

40 Tahun Sebelum Kenabian-Sebelum datangnya kenabian kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, terdapat periode yang dikenal sebagai “Empat Puluh Tahun Sebelum Kenabian.” Kisah ini mencakup kehidupan beliau sebelum beliau diangkat menjadi rasul oleh Allah SWT.

Kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan di tengah-tengah kabilah besar, Bani Hasyim di Mekkah pada pagi hari Senin, tanggal 9 Rabi’ul Awwal, tahun pertama tragedi pasukan gajah atau empat puluh tahun dari berlalunya kekuasaan kisra Anusyirwan. Ini merupakan peristiwa yang menandai awal dari sebuah misi besar yang akan diemban oleh beliau.

Tanda-tanda Awal Kenabian

Sejak lahir, terdapat tanda-tanda luar biasa yang mengiringi kehadiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ibunya, Aminah, meriwayatkan bahwa saat melahirkan, cahaya yang menerangi istana-istana negeri Syam keluar dari farajnya. Tanda-tanda lainnya melibatkan runtuhnya balkon istana kekaisaran, padamnya api yang disembah oleh kaum Majusi, dan hancurnya gereja-gereja di sekitar danau Saawah setelah airnya menyusut.

Pembesaran oleh Kakek dan Paman

Setelah kelahirannya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dibawa oleh ibunya kepada kakeknya, ‘Abdul Muththalib. Kakeknya dengan sukacita memboyongnya ke Ka’bah, berdoa kepada Allah, dan memberinya nama Muhammad. Paman-paman beliau juga ikut merawat dan membimbingnya di tengah kabilah Bani Sa’ad.

Menyusui oleh Tsuaibah

Wanita pertama yang menyusui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah ibunya adalah Tsuaibah, seorang budak wanita Abu Lahab. Sebelumnya, Tsuaibah juga telah menyusui beberapa tokoh penting, termasuk Hamzah bin ‘Abdul Muththalib.

Hidup di Tengah Kabilah Bani Sa’ad

Tradisi bangsa Arab pada masa itu adalah mencari wanita yang dapat menyusui bayi-bayi mereka sebagai langkah preventif terhadap penyakit dan untuk memperkuat tubuh mereka. ‘Abdul Muththalib mencari wanita-wanita penyusuan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan Halimah binti Abu Dzuaib dari kabilah Bani Sa’ad bin Bakr dipilih sebagai wanita penyusuan beliau.

Peristiwa Kelahiran dan Pembesaran yang Ajaib

Halimah, wanita penyusuan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, merasakan adanya keberkahan sejak kehadiran beliau di keluarganya. Keajaiban ini mencakup kelimpahan susu kambing, keberkahan air, dan pertumbuhan yang luar biasa pada Rasulullah.

Peristiwa Pembelah Dada

Ketika berusia empat atau lima tahun, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengalami peristiwa pembelah dada oleh Malaikat Jibril di tengah permainan bersama teman-temannya. Pembelah dada tersebut menunjukkan tanda kenabian dan keberkahan yang akan diterimanya di masa depan.

Ziarah ke Yatsrib

Pada usia enam tahun, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ikut ibunya dalam perjalanan ziarah ke Yatsrib (Madinah) untuk mengunjungi makam ayahnya, ‘Abdullah. Namun, dalam perjalanan pulang, ibunya meninggal dunia di al-Abwa’, sebuah tempat di antara Mekkah dan Madinah.

Dibawa Kembali ke Mekkah oleh Kakeknya

Setelah kehilangan ibunya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dibawa kembali ke Mekkah oleh kakeknya, ‘Abdul Muththalib. ‘Abdul Muththalib juga meninggal dunia beberapa tahun kemudian, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam diambil alih oleh pamannya, Abu Thalib.

Dalam periode 40 tahun sebelum kenabian, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Arab yang saat itu diwarnai oleh berbagai tradisi, kebiasaan, dan sistem nilai. Beliau dikenal sebagai Al-Amin (yang dapat dipercaya) dan Al-Sadiq (yang jujur) oleh masyarakat sekitar. Walaupun belum diangkat sebagai rasul, kehidupan beliau penuh dengan tanda-tanda keberkahan dan ketakwaan. Periode ini menjadi persiapan spiritual dan mental bagi beliau untuk memikul tanggung jawab besar sebagai rasul dan pemimpin umat manusia.

Post Comment