Abu Mudi Samalanga, Ulama yang Disegani

Abu Mudi Samalanga, Ulama yang Disegani

Nama Asli Abu Mudi

Teungku Haji Hasanoel Bashry lebih dikenal dengan nama Abu Mudi Samalanga (lahir di Uteun Geulinggang, Aceh Utara 21 Jun 1949) yang sama dengan tanggal 26 Sya’ban 1368 H. Ia merupakan anak sulung dari dua bersaudara dari pasangan Tgk. H Gadeng bin Bulang dan Ummi Manawiyah binti Sandang. Karena latar belakang agamanya yang tinggi dan kedisiplinan yang ditanamkan oleh ayahnya sejak kecil, ia menjadi orang yang sangat mencintai agama dan rajin mempelajarinya. Beliau bekerja secara intensif sebagai pimpinan Dayah MUDI MESRA Samalanga, maka dari itu beliau dikenal dengan nama Abu MUDI Samalanga.

Jenjang Pendidikan

Usia 5 tahun, seperti kebanyakan anak pada saat itu, dia bersekolah di sekolah dasar swasta di Krueng Geukueh selama 7 tahun sebelum mengikuti PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama) selama 2 dari 4 tahun biasanya. program pelatihan sepanjang tahun.

Pada tahun 1964, setelah dua tahun belajar di PGAP (sekarang SMA), ia memutuskan untuk berhenti menekuni pendidikan umum, melihat kualitas pendidikan yang sangat buruk pada saat itu dan karena inisiatifnya pada usia lima belas tahun. Ia memutuskan untuk belajar di Masjid Raya Dayah yang cukup dikenal masyarakat saat itu.

Setelah belajar di Dayah MUDI selama lebih dari 10 tahun, pada usia 28 tahun menikah dengan putri sulung Abon Aziz, ketua Dayah MUDI bernama Ummi Shalihah dan dikaruniai tujuh orang anak yaitu:

  • Zahrul Fuadi Mubarak (1979)
  • Su’aidah (1980) (meninggal saat masih bayi)
  • Zahra Mahfudhah (1984
  • Nurul A’la Rabi’ah ‘Adawiyah (1985)
  • Muhammad Thaifur (1988)
  • Muhammad Abrar Azizi (1989)
  • Abdul Muhaimin (1991)

Ia berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. 

Ayahnya, Teungku Haji Gadeng, adalah seorang tokoh masyarakat di Dewantara, Aceh Utara. Sejak kecil, Abu diasuh oleh orang tuanya untuk menjadi ulama dan obor bangsa.

Pengaruh Dalam Masyarakat

Kehadiran Abu MUDI Samalanga dalam pengembangan keilmuan Dayah Aceh sangat penting karena pernah menjadi Ketua Ikatan Ulama Dayah, memprakarsai berdirinya pengajian TASTAFI.

Abu MUDI Samalanga belajar di SRI Krueng Geukuh Aceh Utara sebelum lulus. Ia kemudian melanjutkan Pendidikan Guru Agama PGAP Pertama hingga tahun 1964.

Pada tahun yang sama ia pergi ke Midue Jok Samalanga untuk belajar di Dayah Mudi Mesra kemudian dibimbing oleh guru besarnya Tgk Syekh Abdul Aziz Samalanga.

Tiga ulama kharismatik Aceh Abu Muhammad Shaleh Jeunieb, Syekh Hanafiyah Abbas dan Abuya Syekh Muda Waly. Sekitar tahun 1958 Abon Samalanga lulus dari Bustanul Muhaqqiqi Darussalam Labuhan Haji di bawah Abuya Syekh Muda Waly. Dari tahun 1964 sampai sekarang, Abu MUDI Samalanga melewati proses panjang untuk menjadi seorang ulama dan orang yang disegani.

Post Comment