Mengapa Kita Dilahirkan
Mengapa Kita Dilahirkan
Di dalam buku Ketika tuhan Tak Lagi Dibutuhkan halaman 25-28 karya Ahmad Rifa’I Rif’an diceritakan ; penulis dulunya sangat iseng memikirkan hal hal yang kurang penting. Misalnya, menghabiskan waktu hanya untuk berandai-andai, “Bagaimana kalau ayah dan ibu saya dulunya tidak jadi berjodoh.
Bukankankah itu berarti saya tidak jadi lahir ke dunia? Saya juga sempat mikir, kenapa ya, saya menjadi salah satu orang yang ditakdirkan lahir ke dunia ini? Umpama saya tidak lahir, bukankah itu berarti saya tidak ada dan tidak akan menjadi salah satu manusia penghuni bumi?” Begitulah kurang lebih ungkap penulis.
Kita sadar betul bahwa memikirkan hal hal tersebut adalah pekerjaan yang percuma dan buang-buang waktu. Kita tidak berhak mengeluhkan kelahiran. Mengeluh atau menyesali sesuatu yang telah terjadi adalah suatu Kesia-siaan. Tapi sekali lagi, perenungan mengenai kelahiran ini cukup menarik. Bagi seorang ateis yang tidak mengakui keberadaan tuhan, mereka menganggap hidup tak lain adalah proses alamiah yang tidak disengaja. Lalu apakah makna kelahiran bagi seoran muslim”
Allah memberi informasi yang begitu gamblang untuk apa manusia diadakan di dunia ini oleh-Nya. Informasi itu tersurah dalam kalam suci-Nya. Untuk beribadahlah kit akita diciptakan oleh Allah. Alam adalah pentas raksasa, tempat dimana jin dan manusia membuktikan penghambaannya kepada Allah. Penciptaan manusia tidak sama dengan penciptaan malaikat, batu, air, bumi, satelit, gunung, dan semua makhluk Allah yang lain.
Manusia diciptakan dengan disertai amanah. Amanah yang akan ia pertanggungjawabkan kelak di mashsyar. Sedangkan malaikat, air, udara, surga, neraka diciptakan bebas dari amanah dan tanggung jawab. Mereka bebas di hari pembalasan sedangkan manusia sejak dicipta pertama kali telah dengan gagah menyambut tawaran Allah untuk memegang amanah di muka bumi. Manusia dengan pede dan berani menerima tantangan dari Allah. Amanah itu adalah menjadi khalifah fill ardh.
Inilah makna kelahiran kita sebegai manusia. Kita dicipta untuk ibadah. Kita dilahirkan untuk menjadi khalifah. Tugas kita di dunia ini adalah menghambakan diri kepada pencipta dengan cara mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, mengelola alam dan memanfaatkannya sebagai bekal kehidupan setelah kematian.
Post Comment