Abu Teupin Raya, Anak Millenial Mesti Kenal

Abu Teupin Raya, Anak Millenial Mesti Kenal

,Biografi Singkat Abu Teupin Raya – Teungku Muhammad Ali Irsyad, dia dikenal jua menggunakan sebutan Abu Teupin Raya, Abu Lampoh Pala. Beliau dilahirkan pada tahun 1921 M di Desa Kayee Jatoe pemukiman Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.

Sedangkan menurut keluarga  ibunya dari garis keturunan keluarga ulama menurut Lapang Lhoksukon yg hijrah ke Teupin Raya, maka menurut darah pasangan ke 2 orang tuanya, mengalir darah bangsawan & darah ‘ulama. Beliau adalah ulama Aceh yang dikenal menggunakan keahlian ilmu falak.

Selama hidup, Teungku Muhammad Ali Irsyad (Abu Teupin Raya) mempunyai 3 orang isteri. Isteri pertamanya Hj. Aminah (Teupin Raya).

  1. Dari isteri pertama dikaruniakan 5 orang anak yaitu:  Teungku Armia, Teungku Syakya, Hj Fatimah, Zakaria, Yahya.
  2. Isteri keduanya bernama Hj Fatimah (Trieng Gadeng-Puduek), dikaruniakan 3 orang anak:  Marhamah, Muhammad, Helmi.
  3. Sedangkan isteri yang ketiga merupakan Hj. Fatimah (Peradeue Panteraja), menurut isteri yang ketiga ini dia dikarunia seseorang anak yaitu :  Muazzinah.

Abu Teupin Raya Dalam Dunia Pendidikan

Berdasarkan catatan sejarah bahwa selama hayatnya Tengku Muhammad Ali Irsyad sudah menaruh sumbangsih pada pendidikan Islam misalnya mendirikan Dayah Darussa’adah, Abu Teupin Raya mendirikan pesantren pertama kalinya dalam tahun 1388 H, jua mengembangkan dakwah Islamiyah & menulis banyak sekali karya yang bernuansa Islam. Pemikiran Teungku Muhammad Ali Irsyad pada ajaran Islam yaitu pemikiran dakwah, pemikiran ajaran fiqh Islam berlandaskan ajaran ahlussunnah waljama’ah menggunakan mengikuti mazhab Syafi’i, & pemikiran mengenai tasawuf dari thariqat Syattariyah.

Selain itu dia jua seseorang pemikir, penulis & kaligrafer yang produktif. Sampai akhir hayatnya dia sudah menulis 28 judul buku karangan yg terdiri 39 jilid kitab . Yang berkisar menurut ilmu pelajaran Bahasa Arab, Logika, Filsafat, Fikih, Falak, Tafsir, Terjemahan & Sejarah Islam. Buku-kitab tadi dijadikan mata  pelajaran bagi santri, mubaligh, ilmuwan bahkan kitab pegangan bagi guru Ar-Raniry bahkan jua pada Al-Azhar Kairo.

Tidak heran dikatakan bahwa Abu Teupin Raya laksana mutiara yg yang sudah meninggalkan harta karun berupa ilmu pengetahuan baik kepercayaan & generik bagirakyat Aceh. Sang mercuar ilmu dia diteruskan pada bawah panji Daruss’adah yang sekarang menyebar & disegani pada semua timur & tengah tanah Aceh, dan kitab -kitab yang kesemuanya ditulis tangan pada bahasa Melayu & Arab.

Teungku Muhammad Ali Irsyad termasuk pada antara ulama yg kreatif pada berbagi dakwah ilmiah pada Aceh. Karya-karya yg di karang sang Teungku Muhammad Ali Irsyad pada antaranya Awaluddin Ma’rifatullah (tauhid), Al-Qaidah (nahwu), TaqwimuAl-Hijri (ilmu falak) & Ad-Da’watul wahabiyah (Gerakan Dakwah Wahabi) Nazam Al-Qur’an (Terjemahan Alquran dalam bahasa Aceh) & masih poly lainnya.

Abu Teupin Raya Belajar di Mesir

Belajar di Mesir adalah sebuah kebanggaan, terlebih pada bidang Ilmu Falak. Salah seseorang yang sebagai dosen Ilmu Falak merupakan seseorang ulama yang telah tua bernama Syeikh Ulaa Al-Banna. Syekh sangat bangga & takjub menggunakan akal budi Abu Teupin Raya pada bidang IlmuFalak. Wajar dia merasa heran lantaran selama hidupnya, & selama mengajar sebagai pengajar pada ilmu Falaki as-Syar’i pada al-Azhar belum pernah terdapat seseorang-pun yg belajar pada dia yg memiliki kemampuan yg luar biasa misalnya muridnya ini (Teungku Muhammad Ali Irsyad).

Pada tahun 1966 Abu Teupin Raya menyelesaikan pendidikan pada al-Azhar pada bidang Ilmu Falaki Syar’i. Ia menerima ijazah dan punya kemampuan pada bidang Ilmu Hisab Falaki. Ilmu yg bisa mengeluarkan tarikh atau penanggalan, mengatur jadwal salat semua negara, jatuh menurut awal bulan Qamariah atau bulan yg disyaratkan pada Ru’yatul Hilal, perjajaran bintang & bisa mengetahui jauh bintang pada mana pun berada, kapan terjadinya gerhana mentari & bulan, penentuan arah kiblat pada mana pun dan pelajaran Ilmu Syariah yg bersangkutan menggunakan Ilmu Falak.

Post Comment